Sample Text

Selasa, 03 Januari 2012

Desain Balok Beton Bertulang (3)

Bagian ketiga kali ini akan membahas tentang balok T/L. Dalam pelaksanaannya di lapangan, balok hampir selalu dicor monolit (bersamaan atau menyatu) dengan pelat lantai (slab). Karena dicor monolit, maka mau tidak mau, kudu nggak kudu perilaku balok juga dipengaruhi oleh pelat yang ada di sekitarnya.

12 - gambar1
Balok T dan Balok L
Sewaktu menahan momen positif, serat atas akan mengalami tekan. Jika pada balok persegi, bagian yang memikul tegangan tekan hanya sebesar lebar balok, maka pada balok T, bagian yang memikul tekan lebih lebar lagi. Kan dicor monolit. Kalau nggak dicor monolit, misalnya ada construction joint, maka nggak boleh dilakukan analisis balok T.
Tapi,... bagian pelat yang ikut menahan tekan itu ada batasannya. Itu yang dinamakan lebar efektif. Di dalam pembahasan kali ini kita gunakan simbol b_e  untuk menyatakan lebar efektif balok T.
Di dalam SNI-Beton-2002, batas lebar efektif ini sudah diberikan dengan jelas. Ada perbedaan besar lebar efektif antara balok T dan balok L.
  • Untuk balok T, b_e \quad \le \quad \text{min} \bigg \{ {\begin{array}{l} b+16t_p \\ W \\ L/4 \end{array}}
  • Untuk balok L, b_e \quad \le \quad \text{min} \bigg \{ {\begin{array}{l} b+6t_p \\ W \\ b+L/12 \end{array}}
Perhitungan balok T pada dasarnya sama dengan balok persegi, yaitu :

  1. Tentukan momen ultimit M_u  .
  2. Tentukan dimensi balok b  dan h  , dan juga tebal selimut.
  3. Hitung luas tulangan perlu A_{s_{perlu}} \quad = \dfrac{M_u}{\phi f_y \cdot 0.875d}
  4. Tentukan diameter tulangan dan jumlahnya, hitung luasnya (A_s  )
  5. Hitung tinggi blok tekan a  . a \quad = \dfrac{A_s \cdot f_y}{0.85f'_c \cdot b_e }
Naaah... di sini bedanya. Persamaan di atas kan diturunkan dari rumus kesetimbangan antara gaya tarik dari tulangan yang dianggap leleh (kondisi balance atau under-reinforced) dengan resultan gaya tekan dari segiempat ekivalen blok tekan beton.
\begin{array}{rl} T &= C \\ A_s \cdot f_y &= 0.85f'_c \cdot a \cdot b_e \end{array}
12 - gambar2
daerah tekan pada balok T
Nilai a  ini harus dicek, apakah masih berada di area tebal pelat atau tidak.
Jika a \le t_p
Maka, penyelesaiannya sama dengan balok persegi, yaitu :
  1. Hitung j_d \quad = d - (a/2)
  2. Hitung \rho \quad = A_s/b_wd  , dan \rho_b  . Pastikan kondisinya under-reinforced atau balanced, agar asumsi tulangan sudah leleh adalah benar. Kenapa harus under-reinforced? Karena SNI-Beton mensyaratkat bahwa \rho  tidak boleh melampaui 0.75 \rho_b  . Sementara kondisi under-reinforced adalah dimana \rho \le \rho_b
  3. Hitung \phi M_n \quad = \phi \cdot A_s \cdot f_y \cdot j_d
Jika a > t_p
Maka yang terjadi adalah sebagai berikut:
  1. Seluruh bagian sayap akan mengalami tegangan tekan yang resultannya adalah C_f = 0.85f'_c \cdot (b_e-b_w) \cdot t_p  12 - gambar3a
    • Gaya tekan C_f  akan diimbangi oleh gaya tarik yang diambil dari "sebagian" dari tulangan yang ada, sehingga luas tulangan yang mengimbangi gaya tekan ini adalah sebesar : A_{s_f} = C_f/f_y
    • Kuat lentur dari pasangan gaya ini adalah M_{nf} = A_{s_f} \cdot f_y \cdot (d-0.5t_p)
  2. Luas tulangan selebihnya digunakan untuk menahan gaya tekan pada bagian badan (web) yang tinggi blok tekannya (a  ) lebih besar dari tebal pelat t_p  . 12 - gambar3b
    • A_{s_w} = A_s - A_{s_f}
    • a = \dfrac{A_{s_w} \cdot f_y}{0.85f'_c \cdot b_w} \qquad \ge t_p
    • Kuat lenturnya adalah M_{nw} = A_{s_w} \cdot f_y \cdot (d- 0.5a)
  3. Kuat lentur totalnya \phi M_n = \phi (M_{nf} + M_{nw}) \\ \phi M_n \ge M_u
Catatan penting
  • Pada perhitungan di atas, tulangan dianggap leleh (f_s = f_y  ). Kondisi ini harus dibuktikan dengan membandingkan \dfrac{a}{d}  dengan \dfrac{a_b}{d}  . Jika \dfrac{a}{d} < \dfrac{a_b}{d}  , maka f_s = f_y  , dimana \dfrac{a_b}{d} = 0.85 \big ( \dfrac{600}{600+f_y} \big )  .
  • \rho_{max}  dan \rho_{min}  masih berlaku, sama seperti balok persegi.
Berikutnya : tulangan atas (tulangan tekan)

0 komentar:

Posting Komentar